Bau mulut atau secara medis dikenal dengan halitosis hampir dialami semua orang. Penyebabnya bisa dari hal yang sangat sederhana hingga kompleks. Berikut adalah ulasan penyebab serta perawatan untuk mencegah bau mulut.
* Makanan berbau tajam Penyebab bau mulut yang sederhana dan berpengaruh langsung tentunya adalah makanan yang dikonsumsi. Konsumsi petai, jengkol, duren, bawang putih, dan berbagai makanan berbau tajam lainnya dijamin akan menimbulkan bau mulut. Bau mulut tidak bersifat permanen jika penyebabnya adalah faktor makanan.
* Kondisi puasa Kondisi puasa atau saat sedang tidak makan membuat jumlah air ludah berkurang padahal banyak fungsinya. Salah satu fungsi air ludah yang paling utama adalah melindungi gigi dan mulut serta tubuh secara umum. Air ludah mengandung zat-zat pelindung seperti sistem imun, antibodi, sistem penyeimbang (menyeimbangkan keasaman dalam mulut supaya kembali normal), dan enzim antimikroba dan antibakteri seperti lisozim, laktoferin dan peroksidase yang dapat membuat bakteri baik dan buruk tetap dalam keadaan seimbang sehingga tidak timbul penyakit atau kelainan dalam rongga mulut meskipun setiap hari dimasuki makanan dan minuman. Produksi air ludah secara normal pada saat istirahat adalah 0,3-0,4 ml per menit, sedangkan produksi setelah dirangsang dengan pengunyahan adalah 1-2 ml per menit. Kurangnya produksi air ludah menyebabkan mulut kering atau xerostomia yang salah satu akibatnya adalah bau mulut. * Rongga mulut yang kurang sehat Sekitar 80-90% penyebab bau mulut bersumber di rongga mulut, seperti adanya gigi berlubang, kebersihan gigi dan mulut yang kurang, lidah yang kotor, susunan gigi yang tidak baik (makanan mudah tertinggal di antara gigi), tambalan gigi yang tidak sempurna, luka pada jaringan lunak rongga mulut/ mukosa (misalnya sariawan parah), radang jaringan gusi (gingivitis) dan radang jaringan penyangga gigi (periodontitis). Bakteri yang hidup di dalamnya akan memetabolisasikan jaringan-jaringan mati disitu sehingga menimbulkan bau mulut tak sedap.
* Kelainan sistemik 10% penyebab bau mulut adalah karena kelainan sistemik (penyakit yang melibatkan seluruh sistem tubuh) antara lain meliputi penyakit kencing manis (memberikan bau khas keton), penyakit lambung (gastritis), kelainan ginjal yang Penyebab Bau Mulut meyebabkan uremia (adanya zat trimetilamin dan dimetilamin), kelainan jantung, dan tipe kanker tertentu seperti leukimia. Ada pula penyakit yang sangat jarang terjadi menyangkut kelainan metabolisme tubuh yang bisa menyebabkan bau mulut seperti penyakit Trimetilaminuria (sindrom bau ikan), dimana terjadi kelebihan produksi trimetilamin (CH ) N 3 3 dalam tubuh sehingga menimbulkan perubahan rasa pengecapan (disgesia) dan penciuman (disosmia).
* Penyakit lain yang berhubungan dengan rongga mulut Untuk penyebab diluar mulut (berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan) seperti polip hidung, tonsil membesar, hidung tersumbat, radang paru-paru (termasuk kanker), abses peritonsil, atau kanker faring dapat mengakibatkan bau mulut secara langsung atau tidak langsung karena terpaksa bernafas melalui mulut sehingga mulut menjadi kering. Namun tentunya penyebab bau mulut paling umum adalah yang berhubungan dengan rongga mulut seperti kebersihan gigi, gusi dan lidah yang kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan masyarakat yang malas berobat atau periksa ke dokter gigi. Rupanya, perasaan takut akan pencabutan gigi masih menghinggapi banyak orang. Maka kalau ada keluhan sakit gigi, biasanya penderita hanya akan minum obat analgesik alias pengurang rasa sakit (painkiller). Padahal gigi berlubang yang tak terawat dengan baik akan membentuk abses (pengumpulan nanah). Bakteri yang hidup di dalamnya memetabolisasikan jaringan-jaringan mati di situ sehingga menimbulkan bau mulut
Solusi yang Tepat
Jadi bagaimana seharusnya? Sebelum ke ahli yang lain, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gigi. Bila tidak menemukan masalah pada gigi dan mulut, maka saatnya Anda berkonsultasi ke dokter spesialis THT. Bila belum juga ditemukan masalahnya, barulah Anda ke dokter ahli penyakit dalam karena dikhawatirkan bau mulut Anda merupakan bagian dari kelainan organ dalam tubuh. Ingat, beberapa saat ketika akan periksa ke dokter jangan sekalikali membersihkan gigi, menggunakan mouthwash, pengharum mulut, merokok, mengunyah permen, makan, atau minum. Usahakan bau mulut yang nanti diperiksa dokter memang bau yang sebenarnya kita idap, sehingga pelacakan sumber baunya dapat dilakukan dengan benar. Namun tentunya selain periksa ke dokter, kita sendiri juga harus berinisiatif melakukan pencegahan dengan perawatan yang baik setiap hari. Berikut adalah tips-tipsnya
*Gosok gigi dan bersihkan gusi secara teratur pada pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Saat puasa, gosok gigi dan gunakan mouthwash segera setelah sahur.
* Gosok gigi dan berkumur segera setelah makan atau minum makanan berbau tajam, susu (atau produk dari susu), ikan, dan daging.
* Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss, pilih yang netral tanpa pengharum. Cek baunya. Bersihkan lagi kalau masih berbau.
* Bersihkan juga lidah dengan sikat gigi yang lembut atau alat pembersih lidah. Membersihkan lidah mampu menghilangkan 70% bau mulut dan berbagai bakteri serta jamur yang tumbuh di lidah akibat sisa makanan dan cairan. Aktifitas ini juga akan menormalkan fungsi indra perasa Anda.
* Banyaklah minum air putih. Air putih mampu merangsang pengeluaran air ludah yang melindungi rongga mulut.
* Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Bila perlu, makanlah lalapan sayuran segar yang berserat setelah makan. * Hindari merokok karena dapat mempertinggi resiko timbulnya bau mulut.
*Kunyahlah permen karet bebas gula selama 1-2 menit terutama bila mulut terasa kering. Bisa juga mengunyah daun sirih, peterseli, bunga cengkih, atau kayu manis.
*Tanyakan kepada dokter gigi, obat kumur (mouthwash) mana yang secara klinis telah terbukti efektifitasnya dalam melawan bau mulut. Beberapa mouthwash mengandung alkohol yang bisa mengeringkan air ludah dalam mulut. * Jika Anda memakai gigi palsu, rendamlah gigi palsu dalam cairan antiseptik saat malam hari, kecuali bila dokter gigi Anda melarangnya. Penampilan sebagus apapun bisa ternoda jika mulut Anda berbau. Bebas dari bau mulut akan sangat menunjang penampilan dan menambah rasa percaya diri Anda dalam berinteraksi dengan orang lain. Jadi, selamat tinggal nafas naga!