Sabtu, 23 Juni 2012

Awas Bau Mulut Pertanda Penyakit Dalam

 

 

 

 

 

 

Bau mulut atau secara medis dikenal dengan halitosis
hampir dialami semua orang. Penyebabnya bisa dari
hal yang sangat sederhana hingga kompleks. Berikut
adalah ulasan penyebab serta perawatan untuk mencegah
bau mulut.

* Makanan berbau tajam
Penyebab bau mulut yang sederhana dan berpengaruh
langsung tentunya adalah makanan yang dikonsumsi.
Konsumsi petai, jengkol, duren, bawang putih, dan berbagai
makanan berbau tajam lainnya dijamin akan menimbulkan
bau mulut. Bau mulut tidak bersifat permanen jika
penyebabnya adalah faktor makanan.

* Kondisi puasa
Kondisi puasa atau saat sedang tidak makan membuat
jumlah air ludah berkurang padahal banyak fungsinya. Salah
satu fungsi air ludah yang paling utama adalah melindungi
gigi dan mulut serta tubuh secara umum. Air ludah
mengandung zat-zat pelindung seperti sistem imun,
antibodi, sistem penyeimbang (menyeimbangkan keasaman
dalam mulut supaya kembali normal), dan enzim
antimikroba dan antibakteri seperti lisozim, laktoferin dan
peroksidase yang dapat membuat bakteri baik dan buruk
tetap dalam keadaan seimbang sehingga tidak timbul
penyakit atau kelainan dalam rongga mulut meskipun setiap
hari dimasuki makanan dan minuman. Produksi air ludah
secara normal pada saat istirahat adalah 0,3-0,4 ml per
menit, sedangkan produksi setelah dirangsang dengan
pengunyahan adalah 1-2 ml per menit. Kurangnya produksi
air ludah menyebabkan mulut kering atau xerostomia yang
salah satu akibatnya adalah bau mulut.
* Rongga mulut yang kurang sehat
Sekitar 80-90% penyebab bau mulut bersumber di rongga
mulut, seperti adanya gigi berlubang, kebersihan gigi dan
mulut yang kurang, lidah yang kotor, susunan gigi yang tidak
baik (makanan mudah tertinggal di antara gigi), tambalan
gigi yang tidak sempurna, luka pada jaringan lunak rongga
mulut/ mukosa (misalnya sariawan parah), radang jaringan
gusi (gingivitis) dan radang jaringan penyangga gigi
(periodontitis). Bakteri yang hidup di dalamnya akan
memetabolisasikan jaringan-jaringan mati disitu sehingga
menimbulkan bau mulut tak sedap.

* Kelainan sistemik
10% penyebab bau mulut adalah karena kelainan sistemik
(penyakit yang melibatkan seluruh sistem tubuh) antara lain
meliputi penyakit kencing manis (memberikan bau khas
keton), penyakit lambung (gastritis), kelainan ginjal yang
Penyebab Bau Mulut
meyebabkan uremia (adanya zat trimetilamin dan
dimetilamin), kelainan jantung, dan tipe kanker
tertentu seperti leukimia. Ada pula penyakit yang
sangat jarang terjadi menyangkut kelainan
metabolisme tubuh yang bisa menyebabkan bau mulut
seperti penyakit Trimetilaminuria (sindrom bau ikan),
dimana terjadi kelebihan produksi trimetilamin (CH ) N 3 3
dalam tubuh sehingga menimbulkan perubahan rasa
pengecapan (disgesia) dan penciuman (disosmia).

* Penyakit lain yang berhubungan dengan rongga
mulut
Untuk penyebab diluar mulut (berhubungan dengan
infeksi saluran pernafasan) seperti polip hidung, tonsil
membesar, hidung tersumbat, radang paru-paru
(termasuk kanker), abses peritonsil, atau kanker faring dapat mengakibatkan bau mulut secara langsung atau
tidak langsung karena terpaksa bernafas melalui mulut
sehingga mulut menjadi kering.
Namun tentunya penyebab bau mulut paling
umum adalah yang berhubungan dengan rongga mulut
seperti kebersihan gigi, gusi dan lidah yang kurang
diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan
masyarakat yang malas berobat atau periksa ke dokter
gigi. Rupanya, perasaan takut akan pencabutan gigi
masih menghinggapi banyak orang. Maka kalau ada
keluhan sakit gigi, biasanya penderita hanya akan
minum obat analgesik alias pengurang rasa sakit
(painkiller). Padahal gigi berlubang yang tak terawat
dengan baik akan membentuk abses (pengumpulan
nanah). Bakteri yang hidup di dalamnya memetabolisasikan jaringan-jaringan mati di situ sehingga
menimbulkan bau mulut

Solusi yang Tepat

Jadi bagaimana seharusnya? Sebelum ke ahli yang lain,
sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gigi. Bila tidak
menemukan masalah pada gigi dan mulut, maka saatnya
Anda berkonsultasi ke dokter spesialis THT. Bila belum juga
ditemukan masalahnya, barulah Anda ke dokter ahli
penyakit dalam karena dikhawatirkan bau mulut Anda
merupakan bagian dari kelainan organ dalam tubuh. Ingat,
beberapa saat ketika akan periksa ke dokter jangan sekalikali
membersihkan gigi, menggunakan mouthwash,
pengharum mulut, merokok, mengunyah permen, makan,
atau minum. Usahakan bau mulut yang nanti diperiksa
dokter memang bau yang sebenarnya kita idap, sehingga
pelacakan sumber baunya dapat dilakukan dengan benar.
Namun tentunya selain periksa ke dokter, kita sendiri juga
harus berinisiatif melakukan pencegahan dengan perawatan
yang baik setiap hari. Berikut adalah tips-tipsnya

*Gosok gigi dan bersihkan gusi secara teratur pada pagi
sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Saat puasa,
gosok gigi dan gunakan mouthwash segera setelah
sahur.

* Gosok gigi dan berkumur segera setelah makan atau
minum makanan berbau tajam, susu (atau produk dari
susu), ikan, dan daging.

* Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss, pilih yang
netral tanpa pengharum. Cek baunya. Bersihkan lagi
kalau masih berbau.

* Bersihkan juga lidah dengan sikat gigi yang lembut atau
alat pembersih lidah. Membersihkan lidah mampu
menghilangkan 70% bau mulut dan berbagai bakteri
serta jamur yang tumbuh di lidah akibat sisa makanan
dan cairan. Aktifitas ini juga akan menormalkan fungsi
indra perasa Anda.

* Banyaklah minum air putih. Air putih mampu
merangsang pengeluaran air ludah yang melindungi
rongga mulut.

* Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran. Bila perlu, makanlah
lalapan sayuran segar yang berserat setelah makan. * Hindari merokok karena dapat mempertinggi resiko
timbulnya bau mulut.

*Kunyahlah permen karet bebas gula selama 1-2 menit
terutama bila mulut terasa kering. Bisa juga
mengunyah daun sirih, peterseli, bunga cengkih, atau
kayu manis.

*Tanyakan kepada dokter gigi, obat kumur (mouthwash)
mana yang secara klinis telah terbukti efektifitasnya
dalam melawan bau mulut. Beberapa mouthwash
mengandung alkohol yang bisa mengeringkan air ludah
dalam mulut.
* Jika Anda memakai gigi palsu, rendamlah gigi palsu
dalam cairan antiseptik saat malam hari, kecuali bila
dokter gigi Anda melarangnya.
Penampilan sebagus apapun bisa ternoda jika mulut
Anda berbau. Bebas dari bau mulut akan sangat menunjang
penampilan dan menambah rasa percaya diri Anda dalam
berinteraksi dengan orang lain. Jadi, selamat tinggal nafas
naga!